Weekend kemarin, internet dihebohkan dengan dirilisnya Fenty Beauty, brand kosmetik Rihanna yang sudah ditunggu-tunggu banget semenjak beritanya muncul tahun 2016 lalu. 

Dirilis eksklusif di Sephora, Fenty Beauty memakan waktu hampir dua tahun lamanya dalam proses produksi. Waktu Rihanna mengumumkan bahwa dirinya akan membuat beauty brand, pertama-tama saya berpikir bahwa Fenty Beauty hanya akan jadi "just another celebrity beauty brand". Tapi setelah melihat video teaser-nya di Instagram @fentybeauty yang menampilkan perempuan dengan berbagai warna kulit (termasuk rising it girl Halima Aden), sepertinya beauty brand yang satu ini nggak main-main ketika mengklaim dirinya inclusive!

Begitu melihat foto-foto packaging-nya, saya pribadi langsung suka. Momentum untuk memakai warna millenials nude pink-nya masih dapet dan nggak berasa redundant karena sebelumnya udah ada KKW Beauty yang menggunakan nuansa packaging yang mirip. Tapi, berbeda dengan approach KKW Beauty yang produk-produknya yang fokus pada Kim, Rihanna menempatkan fokus Fenty Beauty pada konsumen dan berusaha menjawab kebutuhan perempuan akan kurangnya diversity di industri kecantikan. Di website resmi Fenty Beauty, statement Rihanna terpampang nyata:

Di hari launching, semua perhatian langsung tertuju pada Pro Filt'r Soft Matte Longwear Foundation ($34) yang memiliki empat puluh pilihan warna. Empat puluh! :D  Foundation ini memiliki coverage medium to full, oil-free dan tekstur yang ringan. "...this longwearing, light-as-air texture is undetectable on skin — so you always look like you.", begitu deskripsi di website-nya.

Keputusan Rihanna untuk membuat foundation dengan pilihan warna sebanyak ini sekaligus mematahkan "alasan" beberapa beauty brands yang masih belum mau menambahkan pilihan warna foundation-nya dengan warna-warna gelap. Meskipun tentunya sudah ada kemajuan dibandingkan beberapa tahun lalu, tapi kalau respon konsumen WoC (women of color) terhadap foundation Fenty Beauty masih sebesar ini, berarti sebenarnya para beauty brands tersebut masih bisa mewadahi kebutuhan mereka lebih maksimal lagi.

Yang spesial dari Fenty Beauty tentu nggak hanya di foundation aja, ada juga produk-produk lain seperti face primer, highlighter and contour sticks, brush, beauty sponge, dan juga blotting paper. Harganya berkisar di antara $18 - $54. Meskipun nggak tersedia di Sephora Indonesia, tapi kamu bisa menemukan produk-produknya di Sephora negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Instagram.com/fentybeauty

Di tengah-tengah situasi politik dan isu ras yang lagi panas-panasnya di Amerika Serikat, Fenty Beauty hadir dengan membawa sebuah gerakan. Ada nilai-nilai identitas yang dibawa, bahwa semua perempuan berhak mendapatkan privilege yang sama, termasuk dalam memilih foundation yang cocok dengan warna kulit mereka. Terkesan sepele? Menoleh ke belakang, beberapa peristiwa sejarah terbesar di dunia terjadi karena diskriminasi warna kulit.

Fenty Beauty is not just a beauty brand, it's a beauty brand with a movement.

The post Alasan Fenty Beauty Lebih dari Sekedar Brand Kosmetik appeared first on Female Daily.

Ada yang lagi cari shampoo dengan aroma fresh yang bikin betah cium-cium rambut seharian?

Salah satu alasan saya selalu keramas setiap hari adalah rambut yang bersih itu bener-bener bisa naikin mood. Entah kenapa, kalau nggak keramas setiap hari rasanya kayak nggak mandi, hahaha. Karena itupun, saya selalu suka wangi shampoo yang fresh, nggak tajam, dan pastinya tahan lama seharian.

Berbeda dengan kulit muka yang rewel dan sensitif, rambut saya cenderung tahan banting dan cuek jika dipakaikan berbagai macam shampoo. Alhasil saya lumayan sering coba-coba shampoo yang cocok untuk kulit kepala saya yang berminyak dan rambut yang tebal dan kaku. Dari beberapa yang udah saya coba, tentu ada aja cocok dan nggak cocoknya. Misalnya, shampoo yang justru terlalu smooth dan bikin rambut jadi susah di-styling, atau shampoo yang bikin minyak di kulit kepala stabil tapi justru rambut malah makin kaku.

Nah, kemarin saya perdana nyobain haircare baru dari Nu Skin, yaitu Scion Pure Shampoo, Pure Conditioner, dan juga Hair Mist. Produk-produk dalam rangkaian ini dilengkapi kandungan aloe vera untuk melembapkan dan menthol untuk menyegarkan. Shampoo-nya sendiri nggak terlalu berbusa dan justru saya malah suka karena nggak bikin kulit kepala jadi over-produce minyak setelahnya.

Yang saya suka lagi dari Scion Pure Shampoo ini adalah efek cooling-nya yang nggak lebay. Ada beberapa shampoo dengan efek dingin yang saya coba, kadang efeknya berlebihan banget sehingga kulit kepala terasa "pedas". Untuk Scion Pure Shampoo ini efek dinginnya pas banget dan memang bikin kulit kepala jadi terasa lebih bersih.

Ditambah combo Pure Conditioner-nya di ujung rambut yang bikin halus, saya merasa kondisi kulit kepala stabil (nggak terlalu berminyak, tapi nggak kering juga), dan rambut pun smooth tanpa terasa terlalu "lemes". The cherry on top? Hair Mist-nya juga wanginya enak banget, sampai-sampai tetangga sebelah meja saya, Mbak Fia, yang merupakan Managing Editor Mommies Daily, juga sering ikutan semprot-semprot hair mist ini setiap hari.

Penasaran dengan rangkaian Scion Hair Care dari Nu Skin? Kamu bisa nyobain gratis dengan ikutan Female Daily x Nu Skin Hair Selfie Instagram Contest. Upload foto yang memperlihatkan rambut sehat kamu, tulis di caption apa definisi rambut sehat menurut kamu, dan jangan lupa tag akun @femaledailynetwork dan @nuskinid. Sertakan juga hashtag #fdxnuskin, #nuskinhaircare, dan #nuskin id. Akan dipilih 12 orang pemenang yang akan mendapatkan masing-masing satu paket. Silakan post foto kamu sebelum tanggal 8 Oktober 2017! Good luck! :D

The post Current Favorite: Rangkaian Haircare dari Scion appeared first on Female Daily.

Untuk produk-produk pembersih, banyak orang yang mengeluarkan budget minim dan memilih splurge untuk serum atau masker. It's a cleanser after all, so the job is just to cleanse.

Tapi, nggak jarang juga ada yang rela mengeluarkan budget lebih untuk produk-produk cleanser dan percaya bahwa skincare routine yang baik dimulai dari proses pembersihan yang baik. Biasanya, first cleanser atau oil cleanser yang dipilih haruslah memiliki kandungan essential oil yang bisa meluruhkan makeup sekaligus melembapkan dan menghaluskan kulit. Setelah itu, proses pembersihan dilanjutkan dengan menggunakan water-based cleanser yang pH-nya rendah dan nggak bikin kulit terasa seperti ditarik setelahnya.

Kenapa pemilihan produk untuk double cleansing harus benar-benar tepat, meskipun fungsinya "hanya" membersihkan kulit? Sampai sekarang, masih banyak orang yang menggunakan hydrating toner atau essence sebagai step ekstra untuk membersihkan kulit atau "mengangkat makeup yang masih tersisa".

Padahal, kalau memang produk yang digunakan untuk double cleansing benar-benar efektif, harusnya pada step essence dan toner sudah nggak ada lagi kotoran yang tersisa. Antara itu, atau memang metode membersihkan kita yang kurang bersih!

Produk-produk pembersih mahal favorit FD members antara lain Sunday Riley Ceramic Slip Cleanser, SK-II Facial Treatment Gentle Cleanser, Clinique Take The Day Off Cleansing Balm, atau Antipodes Certified Organic Grapeseed Butter Cleanser.

Kamu sendiri gimana?

[polling slug="produk-pembersih-apa-yang-bikin-kamu-rela-mengeluarkan-budget-lebih"]

The post FD Poll: Budget Lebih untuk Double Cleansing? appeared first on Female Daily.

Vitamin C terkenal bisa membantu mencerahkan kulit, menyamarkan noda gelap dan bekas jerawat, serta meningkatkan produksi kolagen yang membuat kulit lebih elastis.

Meskipun banyak produk skincare di luar sana yang mengandung vitamin C dalam konsentrasi rendah, serum tetap jadi produk utama untuk hasil yang lebih optimal. Biasanya, kandungan vitamin C yang terdapat dalam serum vitamin C berkisar antara 5 - 20%. Semakin tinggi kandungannya, semakin maksimal pula efeknya, tapi konsentrasi yang tinggi juga memiliki resiko dan efek samping di kulit.

Lihat juga: Memilih Serum Vitamin C untuk Kulit Sensitif

Photo

Target

Pada dasarnya, vitamin C bekerja dengan cara menargetkan produksi melanin di kulit. Produksi melanin yang berlebihan akan menimbulkan noda gelap, begitu pula dengan sun spot yang terjadi akibat sinar UVA. Alasan vitamin C juga banyak digunakan untuk menyamarkan PIH atau bekas jerawat juga karena kemampuannya merangsang produksi kolagen yang menghasilkan sel kulit baru yang sehat. Vitamin C juga memiliki fungsi anti-inflamasi yang bisa mencegah jerawat muncul.

Jenis-jenis Vitamin C

Ascorbic acid (l-ascorbic acid) adalah jenis pure vitamin C yang paling kuat kinerjanya di kulit. Meskipun efektif, tapi ascorbic acid sangat tidak stabil dan gampang banget teroksidasi karena udara dan suhu. Alasan beberapa serum vitamin C memiliki botol kaca berwarna gelap juga untuk melindungi kandungan vitamin C-nya supaya ngggak berubah warna ataupun bau. Beberapa serum vitamin C dengan ascorbic acid memiliki shelf life yang cukup singkat, (seperti COSRX Triple C Lightning Liquid yang teroksidasi hanya dalam kurun waktu dua bulanan), karena itu selalu perhatikan kalau serum kamu mengalami perubahan tekstur.

Selain ascorbic acid, kandungan vitamin C lainnya yang umum ditemukan adalah ascorbyl glucoside, ascorbyl palmitate, magnesium ascorbyl phosphate, sodium ascorbyl phosphate, ethyl ascorbic acid. Meskipun bahan-bahan ini terhitung cukup stabil dibandingkan ascorbic acid, tetapi tetap disarankan agar dijauhkan dari sinar matahari langsung dan jangan terlalu sering terekspos udara.

Pemakaian

Nggak pernah ada ketentuan khusus soal kapan kita harus memakai serum vitamin C. Banyak yang bilang bahwa sebaiknya serum vitamin C dipakai di pagi hari, dimana antioksidannya akan membantu melindungi kulit yang terekspos langsung dengan sinar UV dan juga polusi. Tapi, ada juga studi yang membuktikan bahwa dampak buruk sinar UV masih "bertahan" di kulit hingga setelahnya, karena itu serum vitamin C juga direkomendasikan untuk digunakan di malam hari. Kombinasikan dengan skincare antioksidan kamu yang lain, kulit pun akan lebih terjaga supaya nggak kusam.

Produk apa yang nggak boleh digunakan dengan vitamin C? Jawabannya bisa beragam, tentu balik lagi ke vitamin C apa yang digunakan dan kondisi kulit masing-masing. Ascorbic acid dalam konsentrasi tinggi jelas nggak bisa digabung pemakaiannya dengan bahan-bahan yang juga "keras" dan potensi iritasinya besar seperti AHA, BHA, atau retinol. Beberapa studi juga menyimpulkan bahwa menggunakan niacinamide dengan vitamin C bisa menimbulkan reaksi kemerahan pada kulit. Nggak sampai iritasi, tapi mungkin bisa cukup mengganggu bagi beberapa orang.

Lihat juga: Kevin Maharis: "Vitamin C is Something I Strongly Believe In"

Kesimpulannya, meskipun serum vitamin C sangat populer di luar sana, masih banyak yang mengabaikan cara pemakaian dan penyimpanannya. Untuk kamu yang punya kulit sensitif, jangan lupa untuk selalu patch test dan perkenalkan serum pelan-pelan di kulit. Salah satu langkah termudah, seperti yang dicoba oleh Netta, adalah mencampurkan serum vitamin C ke dalam pelembap sehari-hari. Hope that helps!

Ada yang lagi coba vitamin C serum? Tulis di comments, ya!

The post 3 Hal Wajib Tahu Sebelum Mencoba Serum Vitamin C appeared first on Female Daily.

Makeup artist senior Roshar khusus terbang ke Jakarta untuk mengisi acara makeup workshop bersama NYX Cosmetics.

Berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, Roshar yang spesialisasinya adalah editorial dan character makeup ini ternyata lebih sering traveling dibanding menetap di LA. "Enam bulan dalam setahun, biasanya saya bekerja keliling Asia." katanya saat saya temui di Hotel JS Luwansa hari Senin (11/9) kemarin, "Besok, saya sudah berangkat lagi ke Taiwan!" katanya.

Sebelum makeup workshop dimulai, saya sempat ngobrol-ngobrol singkat dengan Roshar seputar kariernya sebagai MUA dan pandangannya terhadap industri kecantikan saat ini. Berikut obrolan saya!

Dari mana Roshar biasanya mengambil inspirasi?

"Setiap mengerjakan makeup untuk editorial photoshoot, saya selalu mengambil ide dari wardrobe yang dikenakan dan model atau selebriti yang memakainya. Setelah itu, saya mempelajari fitur wajah mereka dan mencoba mengaplikasikan gaya makeup yang bisa menampilkan keunikan wajah mereka masing-masing. Nggak cuma dari fitur wajah, kadang saya juga mengambil inspirasi dari personality mereka dan bagaimana mereka membawa diri."

Suka melihat tren yang ada di social media juga?

"Social media memang menyenangkan, terutama untuk yang suka mencari inspirasi untuk makeup sehari-hari dan atau sesekali recreate makeup look orang lain sebagai hobi. Kiblat saya sendiri lebih ke dunia fashion dan apa yang sedang jadi tren di sana, tapi pada akhirnya saya tetap harus bisa mengkomunikasikan tren tersebut lewat social media. Jadi inspirasi saya seimbang, nggak cuma dari satu sisi saja."

Menurut Roshar, makeup yang perfect itu seperti apa?

"Yang membuat orang bertanya-tanya dan terdiam selama sepuluh detik :D For me, beauty is something that creates mystery. Orang jadi penasaran dengan proses di baliknya. Nggak harus memenuhi standar cantik konvensional, tapi setidaknya membuat orang berpikir bagaimana caranya untuk bisa mencapai hasil seperti itu!"

Ada nggak makeup look yang ingin dibuat tapi belum kesampaian?

"Saya selalu berusaha open dan mencoba hal-hal baru. Itulah tantangan pekerjaan saya, eksperimen di sana-sini tapi tetap menghasilkan karya yang bagus. Berhubung saya juga selalu bekerja dengan tim yang berbeda, setiap harinya. Lagipula, biasanya saya nggak pernah tahu bahwa saya mau membuat sebuah look baru sebelum akhirnya mencoba sendiri.

Saya selalu memberi saran bagi semua orang untuk menemukan sendiri style dan cara mereka ber-makeup. Jangan bergantung pada apa yang orang lain sudah banyak lakukan. Banyaklah bereksperimen, karena tren itu kan awalnya dari eksperimen, jadi siapa tahu justru kamu bisa menciptakan tren baru."

Momen paling diingat sepanjang karier menjadi MUA?

"Semua momen spesial buat saya. Saya sangat beruntung bisa bekerja dan bertemu dengan berbagai macam orang, mulai dari kru sampai selebriti. Momen paling spesial menurut saya adalah setiap selesai job, saat semua tim berpelukan dan saling ingat nama masing-masing orang. Those moments were always memorable."

Produk NYX terfavorit saat ini?

"NYX Total Control Drop Foundation! Formulanya buildable banget, bisa nutup dengan sempurna tanpa membuat kulit terlihat tebal. Bahkan kadang saya nggak butuh concealer lagi, cuma timpa aja foundation ini di area-area yang butuh coverage lebih. Saya juga suka Duo Chromatic Illuminating Powder karena multi-fungsi banget, dipakai sebagai highlighter bisa, eyeshadow bisa, bahkan kadang suka saya "congkel" sedikit dan dicampur ke lip gloss bening untuk jadi warna lipstik metalik!"

Menurut Ochell yang sempat ikut kelas makeup-nya, ada dua tips makeup andalan Roshar: pertama, selalu buka mata saat lagi memakai winged liner supaya garis awalnya benar-benar lurus dan jangan gunakan foundation sampai ke kelopak mata karena pigmen yang bertemu pigmen akan mengubah warna eyeshadow.

Noted, Roshar!

The post Tips Makeup Andalan & Produk NYX Favorit MUA Roshar appeared first on Female Daily.

Beberapa hari setelah dirilis, Ochell dan Netta akhirnya bisa mencoba beberapa produk dari Fenty Beauty by Rihanna!

Buat kamu yang udah nungguin review produk Fenty Beauty, kali ini Ochell dan Netta masing-masing akan memberikan review untuk produk foundation dan juga lip gloss-nya. Berhubung produk ini lumayan susah didapatkannya, jadi tonton dulu video di bawah ini kalau kamu tertarik beli foundation dan lip gloss-nya ya :D

https://www.youtube.com/watch?v=K5LqLm8Yhcc

The post Review Foundation dan Lip Gloss Fenty Beauty appeared first on Female Daily.

Sukses dengan produk-produk skincare-nya, kali ini COSRX berkolaborasi dengan beauty e-commerce Style Korean untuk mengeluarkan cushion khusus untuk kulit acne-prone.

Sejak awal, COSRX memang fokus dengan produk skincare. Cushion-nya yang pertama, Make Me Lovely Cushion, review-nya sepi di Female Daily Beauty Review karena sudah keburu tenggelam dengan pamor BHA Blackhead Power Liquid dan Low pH Good Morning Cleanser yang masing-masing review-nya sudah lebih dari 100.

Yang di-highlight oleh COSRX di produk cushion ini adalah kemampuannya untuk menyamarkan jerawat sekaligus memberikan skincare benefit. Ada kandungan centella asiatica sebagai soothing ingredient dan tea tree oil untuk mengontrol minyak sehingga cushion ini pas banget diformulasikan untuk kulit acne-prone yang sensitif.

Lihat juga: Pendapat Cewek Korea Tentang Cewek Indonesia

Pertama kali melihat teaser Clear Fit Blemish Cushion ini di Instagram Style Korean, saya sebenarnya cukup tergoda untuk beli. Selain karena memang penasaran, entah kenapa saya cukup "percaya" dengan klaim-klaim produk jerawat COSRX karena pernah sukses dengan salah satu BHA toner-nya. Tapi, setelah dikulik-kulik lagi, info soal produknya minim banget di website Style Korean dan pilihan shade-nya juga sangat terbatas! Cuma ada Light Beige (#21) dan Natural Beige (#23) yang sudah bisa ditebak dua-duanya pasti akan terlalu terang di kulit saya.

Selain itu, dari pengalaman saya mencoba complexion product yang mengandung tea tree oil, entah kenapa formulanya berasa kering banget dan jadinya terlalu matte, susah di-blend dan terlalu cepat nge-set di kulit. Tea tree oil memang bisa menahan produksi minyak di wajah, tapi kalau jadinya malah membuat produk jadi susah diratakan, kadang-kadang malah menyusahkan juga.

Lihat juga: Cara Orang Korea Atasi Jerawat

Clear Fit Blemish Cushion baru bisa dipesan via PO di website Style Korean dan dijual seharga $24. So far, saya belum menemukan online shop atau jasa titip yang membuka order Clear Fit Blemish Cushion, mungkin karena memang belum terlalu banyak yang tahu kolaborasi COSRX dan Style Korean ini.

Kamu sendiri gimana? Tertarik kah dengan cushion ini?

The post COSRX Clear Fit Blemish Cushion: Worth to Try? appeared first on Female Daily.

Sering ketemu matahari dan terpapar polusi di jalan? Skincare dengan antioksidan bisa jadi penyelamat kamu dari penuaan dini. 

Sun spot dan noda gelap adalah ciri-ciri penuaan dini yang paling gampang muncul, terutama di usia 30-an. Menurut Dr. Eddy Karta SpKK., bertambahnya tingkat polusi di kota besar membuat resiko timbulnya tanda-tanda penuaan dini semakin besar, bahkan di usia 20-an. Yup, FD sendiri sudah sering bahas bahwa perawatan anti-aging sebenarnya adalah tindakan pencegahan, karena itulah sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Oriflame baru saja memperbarui rangkaian skincare Optimals Even Out yang fokus pada pencegahan noda gelap dan mengurangi dampak buruk dari polusi. Nggak cuma formulanya aja yang mengalami upgrade, tetapi juga seluruh kemasannya!

Key ingredient dari rangkaian Optimals Even Out ada pada tumbuh-tumbuhan asal Swedia yang bagus untuk antioksidan seperti meadowsweet (sumber vitamin C), cranberry seed oil (sumber vitamin E), dan gooseberry (fruit acid). Ketiga ingredients ini diformulasikan dengan teknologi LumiLight dan dikombinasikan dengan pea seed extract yang sudah terbukti secara klinis bisa membantu mengencangkan dan mendorong produksi kolagen di kulit.

Rangkaian Optimals Even Out sendiri bisa digunakan untuk semua jenis kulit dan terdiri dari beberapa produk: Cleansing Foam, Clarifying Toner, Perfecting Eye Cream, Illuminating Serum, Preventing Day Cream SPF 20, dan Replenishing Night Cream. Untuk tahap pemakaiannya, bisa digunakan metode basic skincare yaitu Cleansing Foam - Clarifying Toner - Preventing Day Cream SPF 20. Di malam hari, kamu bisa tambahkan serum untuk menargetkan masalah kulit yang lebih spesifik dan juga eye cream untuk perawatan kulit area mata.

Untuk hasil yang lebih maksimal, Dr. Eddy tetap merekomendasikan menggunakan sunscreen terpisah yang SPF-nya kurang lebih sekitar 30 - 35, apalagi untuk aktivitas yang terpapar langsung sinar matahari. Bisa di re-apply setiap 4 jam kalau memang sering keluar ruangan, tapi kalau nggak terkena sinar matahari langsung bisa touch-up dengan bedak atau makeup yang mengandung SPF.

"Fokus di dua elemen itu saja, SPF sebagai perlindungan, lalu skincare dengan antioksidan untuk membantu menutrisi kulit. Kombinasi yang pas untuk masalah kulit perempuan di kota besar." tambah Dr. Eddy.

The post Oriflame Optimals Even Out: Rangkaian Skincare Anti Polusi appeared first on Female Daily.

Masalah kulit bisa timbul karena berbagai macam hal, mulai dari faktor genetik sampai gaya hidup. Tapi sudah tahu belum, kalau tiga masalah kulit berikut ini ternyata bisa semakin parah karena stress?

Waktu ada postingan di Instagram FD yang membahas soal kenapa laki-laki banyak yang punya kulit mulus tanpa harus merawat kulit, ada satu komentar yang mengatakan: "Iya, soalnya cowok kalo ada jerawat pasti nggak dipusingin, nggak kayak cewek yang dikit-dikit stress, jadi jerawatnya malah tambah banyak." Deg! :)

Sebuah studi menunjukkan bahwa kulit bisa cepat menangkap sinyal otak yang mengindikasikan stress dan efeknya bisa dilihat langsung oleh mata. Pasti sering lihat kan, orang yang stress kadang kulitnya ikut kusam, nggak bercahaya, lingkaran hitam dan keriput juga lebih terlihat jelas? Ini karena stress ada hubungannya dengan inflamasi di dalam kulit dan kulit tiap-tiap orang memperlihatkan dampaknya dengan cara yang berbeda-beda.

Jerawat adalah masalah kulit paling umum yang bisa diperparah oleh stress. Untuk kasus cystic acne, kadang jerawat yang sudah mau sembuh akan pecah dan mengeluarkan komedo di dalamnya. Jerawat yang matanya lepas ini bisa juga dilihat sebagai fresh wound, karena itu kulit kita sebenarnya punya sistem sendiri untuk menyembuhkannya. Ada tiga tahap yang harus dilewati kulit saat self-healing, yaitu inflamasi (ketika lukanya masih meradang), proliferasi (mengumpulkan "amunisi" untuk membangun kembali lapisan kulit), dan remodelling (menyusun kembali struktur kolagen yang rusak). Naiknya level cortisol menggangu proses kerja skin-healing ini sehingga inflamasi apa pun yang terjadi di kulit bisa lama sekali pulihnya.

Masalah kedua yang bisa tambah parah karena stres adalah psoriasis, yang gejalanya adalah timbulnya ruam-ruam merah dan kulit mengelupas. Ex-intern FD, Brina pernah menulis soal psoriasis, di mana salah satu penderita psoriasis yang ditemuinya berkata bahwa stres memang terbukti membuat psoriasis semakin parah. Saat stres, hormon cortisol memberi sinyal pada cytokines (perantara yang mengatur beberapa respon inflamasi dari otak ke kulit) untuk meningkatkan level inflamasi kulit, sehingga tanda-tanda psoriasis pun jadi semakin jelas.

Terakhir, atopic dermatitis juga merupakan target utama stres. Pada kasus atopic dermatitis, moisture barrier dan kemampuan kulit untuk self-healing menjadi terganggu sehingga kulit menjadi jauh lebih sensitif terhadap alergen. Sama seperti psoriasis, atopic dermatitis juga bisa bertambah parah akibat aktivitas cytokines yang pro-inflamasi, dan efek psikologis yang "memerintahkan" otak untuk terus menggaruk ketika ada rasa gatal.

Meskipun stress dan masalah kulit adalah sebuah vicious cycle yang susah untuk dilepaskan, nggak ada salahnya untuk sesekali mendistraksi otak kita dari masalah kulit. Tanpa kita sadari, respon psikologis otak juga secara nggak langsung berpartisipasi dalam perkembangan masalah kulit yang kita miliki.

The post Stress Bisa Memperparah 3 Masalah Kulit Ini appeared first on Female Daily.

Serum sering diidentikkan sebagai produk skincare untuk usia 30 tahun ke atas. Padahal, kalau kamu mau mulai memakai serum sebagai perawatan harian, start dari umur 20 juga udah bisa, lho.

Tapi, memperhatikan apa fungsi dan bahan dari serum juga nggak kalah penting. Untuk usia 20-an, serum yang direkomendasikan adalah yang lebih fokus ke melembapkan, mencerahkan, serta membuat warna kulit lebih rata. Tahu sendiri kan, millenials zaman sekarang lebih besar exposure-nya terhadap bahaya polusi, cuaca, serta lifestyle yang kurang sehat. Kulit yang proses aging-nya memang mulai di usia 20-an jadi lebih rentan, karena itu serum yang dipakai harus yang bisa berfungsi sebagai antioksidan, contohnya niacinamide.

Alasan FD sering banget membahas niacinamide adalah karena turunan vitamin B3 ini memang ingredient yang serba bisa. Mulai dari mengontrol produksi minyak, menguatkan moisture barrier kulit, melembapkan, sampai membantu menyamarkan noda gelap di kulit. On top of that, niacinamide is great for skin brightening. Nggak heran kalau serum dengan niacinamide juga banyak dipakai oleh orang yang mau menyamarkan bekas jerawat.

Nah, salah satu serum dengan niacinamide yang harganya cukup terjangkau dan bisa ditemukan dimana-mana adalah Garnier Sakura White Pinkish Radiance Ultimate Serum. Didalamnya juga terdapat ekstrak bunga sakura yang memiliki fungsi anti-inflamasi, jadi cocok untuk meminimalisir iritasi pada kulit. Serum ini juga teksturnya seperti gel, sangat ringan dan nyaman banget untuk dipakai sehari-hari. Dipakai di bawah makeup juga bisa bikin aplikasi makeup lebih lembut dan nempel, lho!

Graphic Designer FD, Oday, juga pernah sharing soal pengalamannya memakai Garnier Pinkish Radiance Ultimate Serum di video skincare routine-nya dan so far suka banget dengan hasilnya. Kulit jadi lebih lembap, kenyal, dan secara keseluruhan terlihat lebih cerah. Bisa juga dikombinasikan penggunaannya dengan Garnier Day Cream Pinkish Glow Series supaya hasilnya lebih maksimal lagi di kulit. Kalau kulit sudah sehat dan cerah, waktu makeup-an di pagi hari pun bisa jauh lebih singkat karena nggak banyak yang ditutupi!

Buat yang penasaran pengen coba, serum ini sudah bisa kamu beli drugstore dengan harga Rp80.000 untuk ukuran 50 ml. Ada juga versi 10 ml-nya yang gampang banget dibawa-bawa traveling. Pas banget untuk pemula yang baru mau coba serum kan? :)

The post Serum Pencerah: Solusi Kulit Glowing Tanpa Makeup! appeared first on Female Daily.

Ternyata, nggak cuma tiket pesawat aja yang peminatnya naik di akhir tahun, tetapi juga eyelash extension. Kalau menurut founder salon Dandelion, Shellen Halim, ini karena akhir tahun adalah musim pernikahan!

Begitu sampai di Dandelion, saya diajak konsultasi terlebih dahulu oleh Shellen. Shellen yang sudah memiliki berbagai macam sertifikasi eyelash extension mengamati bentuk mata saya dari depan, samping, dan juga saat menunduk. Nggak cuma bentuk mata saya aja yang diteliti, tetapi juga panjang dan ketebalan bulu mata asli. Ternyata, mata saya yang selama ini saya kira sipit bentuknya masih cenderung seimbang! Bulu mata saya, walaupun pendek tetapi ternyata nggak begitu "turun" ke bawah. Saya yang tadinya tertarik mencoba service terbaru di Dandelion, Upward Lash akhirnya direkomendasikan Shellen untuk mencoba eyelash extension biasa.

"Kalau Upward Lash itu khusus untuk Asian eyes yang bulu matanya cenderung droopy dan turun ke bawah. Untuk mata seperti Dara, karena bulu matanya nggak turun, lebih baik eyelash extension biasa, nanti biar dipilihin model yang pas." jelas Shellen.

"Memilih model yang pas itu penting banget," tambah Shellen, "Banyak salon yang mungkin cuma bisa masang, tapi nggak bisa menentukan desain. Segala aspek itu harus dipertimbangkan, mulai dari jenis rambut bulu mata asli, sampai jarak antara kelopak mata ke alis. Harus detail banget."

Berhubung ukuran mata saya cenderung kecil, saya request eyelash style yang efeknya sama seperti bulu mata saat dijepit dan dipakaikan mascara. Natural enough for daily look, but still gives that extra boost. Dari hasil konsultasi bersama Shellen (consultation is key!), akhirnya sepakat dipilih eyelash extension Japan Style (ada pilihan American Style yang lebih tebal di akar sehingga hasil lebih bold), dengan tingkat lengkungan "C Curl", ketebalan 0.15 mm, dan pilihan desain "Cute" yang efeknya adalah membuat mata terlihat lebih bulat.

Perbedaan Japan Style dan American Style sendiri ada pada jenis bulu mata yang digunakan, untuk American Style menggunakan mink lashes yang helaiannya lebih tebal, panjang, dan cocok untuk yang menginginkan tampilan bulu mata bervolume. Sedangkan Japan Style menyesuaikan ke mata Asia yang cenderung kecil dan helai bulu mata yang tipis. Untuk kamu yang punya mata kecil, Japan Style bisa jadi pilihan utama karena umumnya mata Asia kurang bisa menahan volume American Style sehingga kalau salah pilih model, dari jauh bisa terlihat "ngantuk".

Proses pemasangan memakan waktu kurang lebih satu jam. Saya sukses tertidur pulas, meskipun sempat terbangun-bangun sedikit, tapi memang suasana salonnya nyaman banget untuk colongan istirahat. -nya juga memakaikan bulu mata dengan lembut dan nggak ada rasa sakit sama sekali. Pemasangan pelindung di bawah dan sekitar mata pun nyaman dan nggak nyolok-nyolok mata, jadi buat kamu yang belum pernah coba eyelash extension pun nggak usah merasa takut.

Ini hasil eyelash extension saya:

Natural banget, ya? Yang paling saya suka dari eyelash extension di Dandelion ini adalah feel bulumatanya yang suka bikin saya lupa kalau lagi pakai eyelash extension. Yang sebenarnya buruk, karena saya bisa kelepasan kucek-kucek mata. Di mata saya sendiri, efeknya benar-benar seperti yang saya inginkan, yaitu bulu mata yang panjang dan sedikit volume seperti dipakaikan maskara dan dijepit. Satu hal lagi yang saya suka, karena finish-nya natural banget, jadi nggak ada bayangan hitam di bawah mata seperti kalau extension-nya terlalu tebal :D Totally love it!

Seperti biasa, pantangannya hanyalah menjauhi oil-based eye makeup remover. Shellen sempat wanti-wanti supaya saya tetap membersihkan area mata supaya nggak ada kelebihan minyak atau kotoran yang menumpuk di bulu mata.

"Ada customer yang saking takutnya bulu matanya rontok sampai-sampai area mata nggak pernah dibersihkan. Alhasil begitu mau di-refill, kita harus copotin semuanya lagi karena udah terlalu kotor, debu semua numpuk di situ."

Buat yang penasaran eyelash extension di Dandelion, bisa cek-cek dulu di akun Instagramnya atau langsung kunjungi official website-nya. Pastikan kamu booking dulu sebelumnya karena di weekdays pun, Dandelion selalu ramai! :D

The post Eyelash Extension Natural di Dandelion Pondok Indah appeared first on Female Daily.

Selain memilih produk yang cocok, menggunakan metode yang tepat juga bisa membantu foundation tahan lebih lama di kulit berminyak.

Kalau kamu sudah punya foundation yang pas, saatnya bereksperimen dengan berbagai cara yang bisa cocok dengan masalah kulit kamu. Take note bahwa jenis kulit berminyak pun berbeda-beda, ada yang cuma terlihat mengilap saja di beberapa area, ada yang minyaknya gampang dikontrol, ada juga yang sampai bikin makeup luntur dalam waktu dua jam saja.

Berikut adalah tips-tips yang bisa kamu lakukan supaya foundation mudah menempel di kulit berminyak.

Powder Before Foundation

Memakai bedak tabur sebelum foundation adalah hack yang lumayan populer di se-antero internet. Ada banyak teori yang mendukung metode ini, salah satunya adalah bedak tabur akan "mengisi" pori-pori dan tekstur kulit sehingga menjadi permukaan yang rata untuk dipakaikan foundation. Teori kedua, foundation juga jadi lebih mudah diratakan karena nggak gampang bergeser akibat kulit yang terlalu oily, apalagi jika teksturnya cukup cair.

Lihat juga: Asal-Usul Beauty Hack Bedak Sebelum Foundation

Setting Spray Before & After Makeup

Menggunakan setting spray (bukan primer spray) sebelum makeup terbukti bisa membuat foundation tahan lebih lama di kulit berminyak.

Lihat juga: Tips Agar Foundation Nempel Pada Area T-Zone

Use Mattifying Moisturizing Primer

Mayoritas dari mattifying primer mengandung bahan silikon. Meskipun bisa mengisi pori-pori dan membantu tampilan kulit terlihat lebih halus, tetapi ada beberapa orang yang sensitif terhadap kandungan ini dan rentan iritasi. Selain itu, di beberapa kasus, mattifying primer dengan bahan dasar silikon hanya bisa menahan minyak beberapa saat setelah aplikasi, namun setelah itu foundation tetap terlihat patchy dan kulit jadi tambah berminyak.

Solusinya? Gunakan moisturizing primer, yang walaupun mungkin terasa "berat" tapi ada sedikit skincare benefit untuk menjaga kelembapan sehingga kulit nggak harus over-compensate dengan memproduksi minyak berlebih setelahnya. Metode ini juga digunakan beauty influencer Harumi Sudrajat di video foundation tips-nya.

Lihat juga: FD Little Notes: Semua Tentang Foundation

Apa trik yang biasa kamu lakukan untuk mengakali foundation di kulit berminyak? Share di bawah, ya!

The post 3 Tips Foundation Mudah Menempel di Kulit Berminyak appeared first on Female Daily.

Kalau disuruh memilih nuansa makeup yang bold atau nude, jawaban saya sudah pasti bold, terutama untuk warna lipstik.

Alasannya simpel, warna lipstik bold menurut saya lebih seru aja dipakai untuk siang ataupun malam. Yes, di kantor siang-siang pun saya lebih suka pakai lipstik bold dibandingkan warna-warna aman seperti nude atau coral. Selain bikin muka kelihatan nggak ngantuk, lipstik bold juga bisa jadi penyelamat kalau kita lagi malas full makeup tapi tetap mau terlihat presentable!

Bisa tanya teman-teman semeja saya di kantor, pilihan warna bold yang saya pakai pun pasti nggak jauh-jauh dari nuansa merah atau ungu. Kuncinya bukan ada di seberapa gelap warnanya, tapi seberapa flattering warnanya sampai bisa bikin keseluruhan complexion terlihat cerah.

Preferensi orang tentunya berbeda-beda, tapi kalau saya pribadi suka warna-warna bold dengan cool undertone karena imbang dengan warna kulit saya yang cenderung warm. Pas banget, karena baru-baru ini saya nyobain beberapa produk terbaru koleksi Wonderwear dari ULTIMA II!

Bertemakan warna merah dan ungu yang bold, produk-produk yang saya coba adalah Wonderwear Crayon Lip-Posh Fix (Rp150,000) , Wonderwear Liquid Lip-Posh Fix (Rp150,000), dan Wonderwear Eye-Posh Color Quad (Rp190,000). Dari ketiga produk tersebut, saya paling excited mencoba lip crayon-nya, karena dari hasil swatch di tangan, tekstur krayonnya terasa empuk banget dan nyaman dipakai di bibir. Apalagi pas pertama kali melihat produknya, saya langsung suka banget karena bold-nya beneran nggak nanggung-nanggung!

Saat dipakai di bibir, ternyata teksturnya beneran smooth. Krayonnya nggak terasa keset di bibir dan ditumpuk 2-3 layer pun bibir nggak terlihat patchy. Sebenarnya satu layer pun cukup sih, tapi mungkin beberapa orang memang suka gaya dark lips yang benar-benar gelap hampir hitam. Berhubung saya pakainya masih di sekitaran kantor, jadi satu layer aja sudah cukup banget :D

Ini dia 04 Edgy, shade Wonderwear Crayon Lip-Posh Fix warna dark violet favorit saya:

Wonderwear Crayon Lip Posh-Fix shade Edgy (kiri) & Posh (kanan)

Untuk eyeshadow-nya, saya mencoba Wonderwear Eye-Posh Color Quad varian Ecstatic. Ecstatic ini memiliki tiga warna shimmer (dark purple, light purple, light yellow) dan satu warna matte (light dusty pink). Supaya eye makeup-nya nggak terlalu gelap dan balapan dengan warna bibir yang sudah gelap, kamu bisa memakai warna matte di bagian ujung kiri quad di seluruh kelopak mata, tambahkan dengan sedikit warna ungu mudanya, lalu sapukan sedikit warna dark purple di bagian ujung mata. Kelopak jadi lebih terdefinisi tanpa harus terlihat terlalu overpowering!

Menurut saya, eyeshadow quad ini cocok untuk membuat smokey eyes tanpa perlu banyak eksperimen warna. Kemasannya yang kecil juga praktis untuk dibawa kemana-mana, jadi kalau harus touch-up untuk acara di malam hari pun gampang. Warna-warnanya juga netral, meskipun dengan cool undertone tapi nggak terlihat ashy di kelopak dan teksturnya juga gampang untuk dibaurkan dengan jari sekalipun. Harganya juga reasonable banget untuk kualitasnya yang oke!

Moving on to red lips, baik lip crayon maupun liquid lipstick-nya, warnanya sama-sama keluar dan nggak butuh beberapa kali poles untuk mendapatkan hasil yang intens. Teksturnya juga konsisten nyaman dan enak untuk diratakan di bibir. Buat saya yang nggak suka lipstick dead matte, kadar matte dua lip products ini menurut saya pas, nggak terlalu kering tapi tetap tahan lama di bibir.

Warna merah favorit saya jatuh pada Wonderwear Crayon Lip-Posh Fix shade Posh yang bernuansa dark maroon dengan sedikit hint kecokelatan. If I can wear this color with a purple eyeshadow without looking weird, then you can wear this lip color with basically anything! Merah bata gelap adalah warna bold paling aman yang bisa masuk ke semua warna kulit. Apalagi kalau tekstur lipstiknya senyaman dan setahan lama Wonderwear Crayon Lip-Posh Fix :) I'm in love!

Ada yang tertarik mencoba juga?

The post Pakai Makeup Bold di Siang Hari, Kenapa Enggak? appeared first on Female Daily.

Ada banyak pertimbangan yang kita pikirkan sebelum membeli produk kosmetik lokal yang lagi ramai-ramainya ini.

Sekarang, alasan orang membeli makeup bukan sekedar karena butuh. Untuk brand lokal yang lagi naik daun, salah satu alasan terbesar yang mendorong orang untuk membeli adalah rasa ingin tahu. Sebagus apa sih, produknya? Kualitasnya sama nggak, sama produk luar yang kita biasa pakai? Pengaruh dari berbagai rekomendasi online, baik dari media dan review platform atau beauty influencer pun turut andil dalam pengambilan keputusan ini.

Dengan bertambahnya jumlah brand lokal, semakin banyak pula "wajah-wajah" atau representasi baru yang ditampilkan tiap-tiap brand. Setiap brand baru yang muncul pasti membawa personality dan cerita yang berbeda-beda dalam menyampaikan pesan dan misinya sebagai brand.

Membangun brand personality tentunya bukan soal gampang. Dari segi konsumen, mungkin kita gampang aja menyamakan satu produk dari brand A dan brand B hanya karena warna atau teksturnya yang mirip. Tapi, masing-masing brand punya identitas yang berbeda-beda dan proses membangun persona ini memakan waktu yang cukup panjang. 

Lihat juga: Cerdas dalam Menerima Review Produk Kosmetik

instagram.com/rollover.reaction

When we buy a product, we become a part of the brand's story. Apalagi dengan adanya media sosial sebagai wadah sharing, setiap kali kita posting dan tag brand tersebut di foto, otomatis kita pun menjadi salah satu wajah dari brand tersebut. Berbeda dengan modern convenience yang lebih bisa dirasakan langsung oleh konsumen (contoh: pembelian via online yang nggak mengharuskan kita keluar rumah), brand personality adalah salah satu unsur penting yang kadang luput dari pikiran, tapi sebenarnya sangat penting karena perannya besar dalam penentuan harga produk itu sendiri.

Hal ini dibenarkan oleh Rollover Reaction Marketing & Creative Director, Dinar Amanda, yang saya temui beberapa waktu lalu.

"Dari sisi brand, penentuan harga pastinya mempertimbangkan production cost, tapi prosesnya kan nggak berhenti sampai di situ. Masih lanjut ke desain packaging dan gimana kita membawa cerita atau background untuk masing-masing produk. Semua effort dan value yang kita invest di brand personality pastinya diperhitungkan untuk pricing juga."

instagram.com/rollover.reaction

Coba deh, brand lokal yang mengedepankan personality pasti punya social media presence yang kuat, visual yang enak dilihat, serta pilihan produk yang up to date dengan tren terbaru. Saat pesanan kita sampai ke rumah, seringkali di dalam boks juga ada bonus sticker, notes, atau bahkan kertas wrapping cantik yang membuat shopping experience kita menjadi menyenangkan. Kalau perasaan kita sudah happy saat membuka produknya, hal termudah yang selanjutnya dilakukan apa? Posting fotonya di social media, kan? :D

Soal harga produk kosmetik lokal, meskipun sudah banyak berkurang, tapi komentar yang mengatakan bahwa brand lokal sebaiknya nggak dijual terlalu "mahal" masih suka muncul satu-dua kali di Youtube channel FD. Mahal dan murah itu memang relatif, tapi perlu diingat bahwa penentuan harga nggak cuma bergantung pada formulasi produk. Apalagi untuk brand yang targetnya nggak hanya dalam ranah lokal tetapi juga global, seperti Rollover Reaction. Harga yang terlalu murah juga akan menimbulkan persepsi tertentu. Kenapa terlalu murah? Isi kandungannya apa? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Lihat juga: Saya Anti Brand Makeup Kontroversial

Sama halnya dengan memberi produk kosmetik dari designer brand, salah satu alasan kenapa produknya mahal adalah karena kita ikut membeli nama sang desainer beserta rekam jejaknya selama bertahun-tahun. Satu lipstik Tom Ford nggak hanya sekedar lipstik, tetapi disertai dengan embel-embel dan reputasi Tom Ford sebagai desainer. Begitupun dengan koleksi makeup kolaborasi dengan selebriti atau beauty vlogger.

Saya pribadi selalu antusias mengikuti perkembangan produk-produk kosmetik lokal dan menanti produk apalagi yang akan keluar nantinya. Saya pernah mengkhayal bareng Ochell waktu lagi di jalan menuju liputan bareng, "Chell, berpuluh-puluh tahun lagi, pas brand lokal yang keluar sekarang-sekarang ini udah anniversary 50 tahun, kita bisa bilang ke anak-cucu kita kalau dulu kita yang tulis beritanya." Hahaha.

Cepatnya pergerakan brand lokal sekarang dalam memformulasikan produk baru, saya optimis bahwa beberapa tahun ke depan, isi makeup pouch kita bisa didominasi oleh 100% produk lokal. If our love for beauty can also help local economy, who's complaining? :D

The post Yang Sering Dilupakan Saat Membeli Kosmetik Lokal appeared first on Female Daily.

Buat yang suka bolak-balik hair removal ke salon ataupun klinik kecantikan, alat IPL dari Ezy Laser ini nggak cuma akan menyimpan waktu dan energi kamu, tetapi juga budget perawatan. Penasaran?

Yang namanya hair removal tentu nggak bisa dilakukan di sembarang tempat. Selain tekniknya yang harus benar, kebersihan tempat juga harus terjaga. Males kan, udah repot-repot keluar rumah tapi experience yang didapat malah nggak nyaman. That's why we want to introduce you to Ezy Laser, an IPL Hair Removal device that will help you to get that smooth, hairless skin in the comfort of your own home!

Digunakan secara bertahap, cara kerja Ezy Laser adalah menyinari kulit dengan indikator cahaya yang fungsinya menghentikan pertumbuhan rambut. Nggak perlu takut dengan desas-desus IPL menyebabkan kanker, karena Ezy Laser ini nggak menggunakan sinar UV, melainkan gelombang cahaya yang intensitasnya bisa diatur sesuai kondisi kulit. Dengan cahaya yang dipancarkan melalui alatnya dan kontak langsung ke kulit,  akan terbentuk energi panas dan energi inilah yang mengontrol pigmen di dalam bulu dan mencegahnya tumbuh kembali. Poin plusnya, IPL ini  juga bisa untuk skin rejuvenation, menyamarkan freckles, dan mencerahkan kulit.

Untuk pemakaiannya, yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan warna kulit kamu. Ini penting karena intensitas cahaya akan diatur berdasarkan tingkat keterangan warna kulit, mulai dari yang seputih susu hingga sawo matang. Sedikit catatan, Ezy Laser nggak bisa dipakai di kulit yang lebih gelap dari sawo matang (juga ibu hamil dan menyusui), karena kulit gelap cenderung punya lebih banyak jumlah pigmen. Hindari juga penggunaan pada kulit yang luka atau terbakar matahari. Karena Ezy Laser bekerja dengan menargetkan pigmen, resiko efek samping pun akan lebih tinggi pada kulit gelap.`

Setelah menentukan warna kulit dan intensitas cahaya yang akan dipakai (level 1 untuk terendah dan level 5 untuk tertinggi), langkah selanjutnya adalah mencukur bersih bulu di area yang mau dipakaikan Ezy Laser. Ezy Laser bisa dipakai dimana aja, baik di tangan, kaki, ketiak, bikini line, ataupun wajah, tepatnya di area upper lips ke bawah dan jauh dari area mata. Tinggal tempelkan sensornya ke area hair removal dan pindahkan perlahan-lahan ke seluruh area yang mau di-treat.

Untuk lama perawatannya, karena ini perawatan bertahap jadi hasil maksimal baru bisa di-expect setelah kurang lebih satu bulan sampai hasil yang diinginkan. Hasil biasanya terlihat setelah pemakaian keempat (dengan seling dua minggu), walau tentu hasilnya akan berbeda-beda di setiap orang.

Di kulit saya sendiri, setelah pemakaian dua minggu, efek yang terasa adalah bulu mulai rontok perlahan-lahan. Kalaupun ada yang tumbuh pun rambutnya nggak sekasar sebelumnya. Buat kamu yang sering shaving atau mencabut bulu ketiak, pasti setelah itu bulu akan timbul agak kasar, kan. Dengan Ezy Laser ini, bulu yang tumbuh jadi lebih halus, nggak kaku, jadi less visible dibanding sebelumnya.

Nah, pertanyaannya adalah, apakah Ezy Laser ini terasa perih di kulit? Jawabannya, nggak sama sekali! Kalaupun ada, paling seperti digigit semut dan itupun sangat minimal. Di kulit saya yang sensitif dan gampang memerah pun masih termasuk nyaman dipakai. Buat yang sudah terbiasa IPL, menurut saya sih Ezy Laser ini nggak akan terasa sakit sama sekali.

Hanya dengan 309ribu per bulan, kamu sudah bisa mendapakan Ezy Laser di www.helloezy.com. Dibandingkan harus keluar rumah setiap mau IPL, menurut saya Ezy Laser ini adalah investasi jangka panjang yang bisa menghemat budget kamu. Apalagi, alatnya terbukti aman karena sudah mendapatkan sertifikat FDA dan teruji tidak menimbulkan long-term health-effects.

The post Kulit Mulus Tanpa Hair Removal di Salon dan Klinik appeared first on Female Daily.

Meskipun sebagian kulit wajah terlindungi oleh masker pemberian abang ojek, nggak ada salahnya merawat kulit lebih maksimal dengan tiga tips skincare ini.

Kalau kamu langganan ketemu matahari dan polusi setiap hari, risiko kulit tampak kusam, kena debu dan berjerawat lebih tinggi dibandingkan yang naik mobil pribadi. Panasnya sinar UV ditambah partikel-partikel debu yang nggak kasat mata di udara bisa banget nempel seharian dan menimbulkan efek buruk di wajah. Karena itu, perawatan kulit harus fokus di menangkal efek buruk polusi dan proses pembersihan yang maksimal. Berikut tiga tips rekomendasi saya:

Gunakan Skincare dengan Antioksidan

Fungsi utama antioksidan adalah menjaga dan meminimalisir dampak buruk radikal bebas di tubuh kita. Salah satu penyebab utama radikal bebas (reaksi kimia dalam tubuh yang bisa memicu datangnya penyakit) adalah yang biasa kita temui sehari-hari di jalanan alias sinar UV dan polusi, memakai skincare dengan antioksidan bisa menguatkan kulit untuk mengurangi dampak buruknya.

Sumber

Plus, sudah tahu belum kalau salah satu penyebab jerawat adalah sebum oxidation yang disebabkan oleh radikal bebas? So, antioksidan juga bisa membantu mengurangi aktivitas jerawat di kulit. Bahan-bahan yang mengandung antioksidan dalam skincare pun ada banyak, ada vitamin C, vitamin E, niacinamide, green tea, centella asiatica, rosehip oil, ginseng, dan masih banyak lagi. Just choose what suits you best and stick with it!

Cleanse Properly

Meskipun nggak pakai makeup, tapi kalau sehari-hari kamu memakai sunscreen yang mengandung UV filter seperti titanium dioxide dan zinc oxide (yang diformulasikan untuk nempel di kulit untuk menahan sinar UV), membersihkan wajah dengan oil-based cleanser akan jadi jauh lebih efektif. Tekstur oil bisa meluruhkan formula sunscreen dan mencegahnya supaya nggak memicu jerawat atau komedo. Dengan menggunakan oil based cleanser, entah itu cleansing balm atau cleansing oil, semua kotoran yang nempel pun bisa ikut terangkat dengan baik. Jangan lupa bersihkan juga titik-titik tersembunyi seperti belakang telinga dan tengkuk, ya!

Maskeran Rutin

Kulit butuh antioksidan sebagai nutrisi, sedangkan clay mask atau charcoal mask dibutuhkan untuk membersihkan pori-pori. Dibanding menambah macam-macam produk yang membuat skincare routine kamu jadi makin panjang, gunakan masker dua kali seminggu atau sesuai kebutuhan. Ini merupakan metode yang lebih gentle dan bisa mengurangi resiko iritasi karena terlalu banyak menumpuk skincare di kulit pada waktu yang bersamaan.

Contoh, kamu menggunakan sheet mask yang mengandung salah satu antioksidan yang disebutkan di atas atau clay mask yang bisa mengangkat kotoran sampai ke pori-pori. Kalau kulit kamu cenderung reaktif, menggunakan masker dengan dedicated ingredients beberapa kali seminggu lebih aman dibanding "memaksa" memasukkan produk lagi ke dalam skincare routine.

Punya tips lain untuk sesama pengguna ojek? :D

The post 3 Tips Skincare untuk Pengguna Ojek Online appeared first on Female Daily.

Betul nggak, kalau saya bilang salah satu struggle terbesar untuk kulit berminyak adalah mencari pelembap yang cocok?

Kalau dulu kita dihadapkan dengan dilema kulit berminyak perlu pelembap atau enggak (spoiler alert: harus), sekarang dilema yang baru adalah menemukan produk yang cocok. Syarat utamanya, tentu harus bisa melembapkan tanpa membuat kulit terasa nggak nyaman. Tips umum lainnya untuk pelembap kulit berminyak adalah pastikan teksturnya cepat menyerap dan nggak lengket di kulit.

Now here's the thing.

Saya udah pernah mencoba pelembap water-based yang didesain untuk kulit berminyak, oil-free, dengan klaim cepat menyerap dan nggak lengket. Memang di awal rasanya nyaman, karena sesuai klaimnya, kulit saya menyerap pelembapnya dengan hanya dalam hitungan detik aja. Formulanya tenggelam di kulit, seolah saya nggak mengaplikasikan apa-apa sebelumnya. Tapi, meskipun terasa nyaman di awal, beberapa jam setelahnya pasti kulit saya langsung berminyak lagi. It's like they're not even moisturized properly at the first place.

Usut punya usut, ternyata ini terjadi karena pelembap yang saya pakai hanya fokus di hydrating, alias menyuplai air ke kulit, tapi tidak menjaganya supaya tetap ada di dalam kulit. Terus, tugas siapa untuk memastikan kandungan air tetap terjaga di dalam kulit? Itu adalah tugas pelembap yang memiliki kandungan emolien atau oklusif, karena menggunakan pelembap yang hydrating aja nggak cukup, fungsi moisturizing-nya juga harus ada!

Lihat juga: Apa Bedanya “Moisturizing” dan “Hydrating”?

Selain memiliki fungsi moisturizing di kulit, pelembap emolien atau oklusif juga bisa sekaligus memperbaiki moisture barrier kulit karena teksturnya yang sedikit lebih berat dibanding pelembap kulit berminyak pada umumnya. Berangkat dari niatan memperbaiki kondisi moisture barrier yang sempat terganggu karena acne treatment terus menerus dan memang mau mencoba pelembap yang berbeda, akhirnya saya mencoba Klairs Midnight Blue Claming Cream sebagai pelembap pagi dan malam.

Meskipun nggak dipromosikan sebagai pelembap dan lebih sebagai repairing / soothing cream, tetapi Midnight Blue Calming Cream ini berfungsi dengan baik sebagai pelembap. Di dalam kandungannya juga terdapat bahan-bahan yang bisa melembapkan seperti shea butter dan argan oil yang sebenarnya sering banget saya baca bisa men-trigger jerawat di kulit oily dan acne prone. Awal memakai deg-degan sih, tapi melihat ada di dalamnya ada ingredients yang juga bagus untuk kulit seperti centella asiatica, natural moisturizing factor (NMF - ceramide), camomile oil, dan lain-lainya bikin saya agak tenang. Apalagi, brand Klairs memang memformulasikan produk-produknya khusus untuk kulit sensitif.

Nah pertanyaannya, lengket nggak di kulit berminyak? Lumayan lengket, plus teksturnya cenderung rich untuk kulit saya. Pertama kali dipakai, formulanya nggak langsung meresap, melainkan "nempel" dulu di permukaan kulit selama beberapa menit, sebelum akhirnya meresap dan membuat kulit terasa lebih kenyal. Yup, buat saya terasa banget bedanya, memakai pelembap oil-free yang seperti cuma numpang lewat aja di kulit, dan dibanginkan dengan pelembap yang teksturnya sedikit lebih rich namun efek melembapkannya terasa lebih lama. Kalau dihitung-hitung, sudah dua bulan saya memakai Midnight Blue Calming Cream dan so far yang saya rasakan adalah kulit yang jauh lebih plumpy, nggak gampang dehidrasi, dan tekstur kulit membaik.

Tips Memilih Pelembap

Saya jadi ingat satu tips dari Liah Yoo dalam memilih pelembap, yaitu dengan mengetesnya dulu di punggung tangan. Kalau produknya langsung menyerap dan nggak meninggalkan jejak, bisa jadi fungsi melembapkannya nggak cukup kuat untuk kulit. Lain cerita kalau produknya juga menyerap tapi masih meninggalkan sedikit residu di permukaan kulit, meskipun awalnya mungkin terasa lengket, tetapi itu tandanya efek moisturizing-nya benar-benar bekerja.

Terus, berhubung pelembapnya masih ada "rasanya", gimana cara ngakalinnya supaya kulit nggak terasa lengket? Buat saya sih simple aja, cukup tambahkan bedak tabur secukupnya. It could be any loose powder, but my go-to is Innisfree No Sebum Mineral Powder, which I already repurchased several times. Lagipula, namanya juga kulit berminyak, saya rasa agak mustahil ya kalau kita expect kulit akan matte seharian.

Kunci melembapkan kulit tentunya adalah menyeimbangkan produksi minyak, bukan mengeliminasi minyak seluruhnya. Kalau kita sudah sepakat di sini, kayaknya ekspektasi untuk punya kulit bebas minyak akan jauh lebih terkontrol ya :)

Percobaan Kedua

Supaya lebih yakin, saya mencoba lagi seminggu menggunakan pelembap lain yaitu Kiehl's Ultra Facial Cream yang kemarin dikirimkan ke kantor. Berbeda dengan Midnight Blue Calming Cream yang ditargetkan untuk kulit sensitif, pelembap legendaris dari Kiehl's ini bisa untuk semua jenis kulit. Moisturizing ingredients-nya ada di squalane, sweet almond oil, apricot oil, dan juga vitamin E. Again, not the usual ingredients you'd find in a moisturizer recommendation for oily skin. Tapi berhubung pelembap ini hanya good ol' moisturizer tanpa klaim-klaim fantastis dan hanya menjanjikan melembapkan kulit, akhirnya saya berani coba. Plus, kandungannya juga fragrance-free.

Ternyata, bener aja, hanya seminggu pemakaian aja (rutin pagi-malam) saya langsung terasa banget bedanya di kulit. Efeknya sama dengan Midnight Blue Calming Cream, yaitu efektif melembapkan kulit dan bikin kulit lebih supple. Supaya nggak terlalu berat, pakainya ditotol sedikit aja dan hindari menumpuk produk terlalu banyak di daerah-daerah yang oily seperti T-zone. Selama nggak dipakai tebal-tebal, nggak akan terasa terlalu lengket juga di kulit. Percobaan ini sedikit banyak mematahkan anggapan saya sendiri bahwa pelembap bertekstur rich nggak cocok untuk kulit berminyak. You really do have to try it yourself!

Lihat juga: 3 Pelembap dengan SPF dari Drugstore

Buat yang masih ragu dengan cara memilih pelembap seperti ini, inget aja wejangan dari skin expert Caroline Hirons,

"Your skin will be matte when you're dead."

:D

The post Review Pelembap Lengket Tapi Ampuh di Kulit Berminyak appeared first on Female Daily.

Di saat lagi nyari-nyari serum green tea, pas banget saya nemu Instagram post Glow Recipe yang menampilkan Whamisa Green Tea Serum Toner! It looks right up my alley :D

Semenjak hunting antioksidan, entah kenapa sumber antioksidan yang bikin saya tertarik adalah green tea. Alasannya super sederhana, selain karena enak sebagai makanan dan minuman, green tea juga sudah terbukti merupakan salah satu sumber antioksidan terkuat yang punya banyak banget manfaat untuk kulit. Nah, begitu saya lihat lebih lanjut ingredients-nya, lho, kok rasanya jadi pengen PO secepatnya? Hahaha!

Jadi, produk ini adalah bagian dari rangkaian green tea limited edition hasil kolaborasi Glow Recipe dengan Whamisa. Whamisa sendiri adalah brand Korea yang bersertifikasi organik, cruelty free, dan meng-highlight kandungan fermentasi pada produk-produknya. Seperti approach brand skincare Korea secara umum, rangkaian green tea koleksi terbatas ini terdiri dari bahan-bahan yang gentle di kulit. Nggak cuma kandungan antioksidannya aja yang saya incar, tetapi juga karena green tea memiliki fungsi anti-inflammation dan anti-irritation, yang dimana merupakan langganan sehari-hari kulit sensitive acne-prone seperti saya.

Meskipun rangkaian green tea dari Whamisa by Glow Recipe terdiri dari empat produk, tapi yang membuat saya tertarik benar-benar hanya produk serum toner-nya. Diformulasikan untuk kulit berminyak dan kombinasi, serum-toner hybrid ini memiliki tekstur yang cair dan ringan. Selain itu, kandungannya yang water-free juga didominasi oleh air green tea itu sendiri, ditambah dengan kandungan greens lainnya seperti spinach extract, broccoli, dan spirulina. No alcohol or fragrance in sight, so I think we're good here!

Buat kamu yang sudah menjalankan 7 Skin mMethod ala Korea, di website resmi Glow Recipe ditulis bahwa produk ini cocok untuk dimasukkan ke dalam routine tersebut. Mungkin karena teksturnya yang super lightweight dan fokus di hidrasi, jadi green tea serum toner ini bisa jadi additional benefit, entah itu sebagai booster aja atau memang untuk double toning.

The post Wednesday Wishlist: Whamisa Green Tea Serum Toner appeared first on Female Daily.

Empat kisah sukses ini membuktikan bahwa nggak ada kasus jerawat yang sama dan tiap orang punya cara berbeda-beda untuk sembuh.

Bagi beberapa orang, berobat ke dokter kulit adalah jalan keluar yang paling efektif untuk mengobati jerawat mereka. Meskipun nggak semua, tetapi beberapa pasien jerawat banyak yang diresepkan obat-obatan seperti antibiotik untuk mengurangi bakteri jerawat ataupun obat jerawat yang terkenal super ampuh tapi cukup ''keras'' yaitu accutane.

Nah, mengonsumsi obat-obatan untuk jerawat ini bukan tanpa efek samping, bahkan di beberapa kasus juga masalah jerawatnya hanya terselesaikan secara temporary. Karena itu banyak orang yang memutuskan untuk mencoba jalan lain untuk mengobati jerawatnya. Ada yang mengubah gaya hidup seutuhnya dan ada juga yang merumuskan skincare routine sendiri.

Berikut beberapa contoh kisah mengatasi jerawat tanpa obat keras yang menginspirasi saya.

1. Kali Kushner - Vegan Lifestyle

Lewat akun Instagramnya di @myfacestory, blogger asal Amerika Serikat ini rutin sharing soal cystic acne-nya yang kembali parah semenjak lepas dari accutane. Kali memutuskan untuk menyembuhkan jerawatnya dari dalam, pertama-tama dengan stop mengonsumsi dairy, kafein, dan menjalani plant-based diet. Selain mengeliminasi segala makanan yang berasal dari hewan, Kali juga rutin meminum kombucha (fermentasi teh), dan hanya memakai skincare yang berbahan dasar 100% natural ingredients.

Kalau kamu merasa pola makan Kali terlalu ekstrim untuk diikuti, coba ikuti dulu tips utamanya yaitu pelan-pelan stop mengonsumsi produk dairy. Seperti yang dikatakan Kali di sini, "If you struggle with cystic acne cut dairy out from your diet TODAY. In a short three months after cutting dairy, my cystic acne reduced by 95% and stayed clear up until this day."

Lihat juga: Ini Alasan Kulit Berjerawat Harus Kurangi Makan Dessert

2. Jaya Araceli Fugen - 10 Step Korean Skincare

Source

Sama-sama pejuang cystic acne seperti Kali Kushner, Youtuber asal Manila Jaya Araceli Fugen bisa sembuh dari jerawat karena konsisten menjalankan 10 Step Korean Skincare Routine selama lima bulan. Rincian step beserta produk yang dipakai di skincare routine Jaya terdiri dari: Oil cleanser - water-based cleanser - exfoliator - toner - essence - serum - sheet mask - eye cream - moisturizer - SPF. Produk yang jadi andalan Jaya adalah dua produk dengan lendir siput dari COSRX karena kemampuannya yang bisa memperbaiki tekstur kulit dan juga anti-inflammatory.

Lihat juga: Mulus Karena 10 Step Korean Skincare

3. Liah Yoo - Antioksidan & Oil

My favorite Youtuber! Liah yang punya kulit oily dan acne-prone skin selalu mengingatkan subscribers-nya untuk memperlakukan kulit dengan TLC alias tender loving care. Tips utama dari Liah adalah menyuplai antioksidan sebagai "makanan" kulit dan jangan ragu untuk mencoba face oil, baik untuk spot treatment maupun menyamarkan bekas jerawatnya. Seperti yang dikatakan facialist dari The Body Shop, natural oil memiliki fungsi wound-healing yang sangat baik untuk memperbaiki kulit rusak, dan cara inipun dipilih Liah sebagai gentle approach melawan jerawat. Face oil anti jerawat andalannya? Tamanu oil!

Lihat juga: Cara Orang Korea Atasi Jerawat

4. Brina - Minimal Skincare Routine

Yes, our ex-intern is included in this hall of fame! Brina pernah menulis rinci soal perjuangannya melawan jerawat dari masa puber hingga akhirnya bisa mengatasi jerawat dengan skincare routine yang disusunnya sendiri. Long story short, Brina berhasil mengontrol jerawatnya dengan minimal skincare routine yang terdiri kurang dari tiga produk dan menghindari skincare dengan bahan aktif tinggi. Mukanya juga semakin mulus setelah memakai The Ordinary Retinol 1%.

Buat yang mau tahu produk apa aja yang dipakai Brina, silakan langsung cek artikelnya: "Ini Cara Saya Bebas dari Jerawat Setelah 9 Tahun". It's very inspiring! :)

Pernah berhasil mengatasi jerawat tanpa ke dokter juga? Share pengalaman kamu di comments, ya!

The post 4 Kisah Sukses Sembuh Jerawat Tanpa Obat appeared first on Female Daily.

Pori-pori besar adalah masalah paling utama yang dialami kulit berminyak. Salah satu cara mengatasinya adalah menggunakan skincare yang targetnya fokus di mengecilkan tampilan pori-pori.

Meskipun kita nggak bisa mengecilkan pori-pori secara permanen, tetapi menggunakan produk skincare yang tepat bisa membantu pori-pori terlihat lebih rapat. Ukuran pori-pori sendiri sifatnya cenderung genetik, jadi selain dibantu oleh produk skincare, yang bisa kamu lakukan antara lain adalah menggunakan primer dengan kandungan silikon supaya permukaan kulit lebih rata sebelum pengaplikasian makeup.

Skincare untuk pori-pori sendiri ada bermacam-macam, mulai dari yang sifatnya menarik kotoran seperti clay mask atau activated charcoal, tetapi ada juga yang sifatnya oil-control dan mengecilkan tampilan pori-pori sekaligus mengurangi produksi minyak. Kalau kamu lagi mencari dedicated serum atau toner yang fokus mengatasi masalah pori-pori besar, berikut adalah pilihannya.

1. NEOGEN Pore Refine Serum

Terkenal akan exfoliating pads dan cleanser stick-nya, NEOGEN juga punya serum untuk mengatasi pori-pori besar. Pore Refine Serum ini mengandung ekstrak herbal seperti witch hazel untuk mengontrol minyak, green tea sebagai antioksidan, dan pea extract untuk menghidrasi. Sebagai serum, tekstur Pore Refine Serum ini juga cenderung lebih cair jadi masih aman untuk digunakan di pagi atau siang hari.

2. COSRX BHA Summer Pore Minish Serum

Serum ini diformulasikan untuk mengencangkan tampilan pori-pori dan mengontrol sebum di kulit berminyak. Mengandung willow bark extract sebagai natural exfoliator, Summer Pore Minish Serum juga mengandung centella asiatica, hyaluronic acid, dan juga menthol untuk menyegarkan kulit. Teksturnya yang cair juga gampang menyerap di kulit dan urutan pemakaiannya adalah setelah hydrating toner, sebelum moisturizer.

3. Innisfree Green Persimmon Pore Toner

Berbeda dengan dua produk di atas, Green Persimmon Pore Essence ini nggak mengandung alkohol ataupun fragrance di dalam ingredients-nya. Ekstrak green persimmon-nya juga nggak cuma baik sebagai antioksidan, tetapi juga bekerja efektif bersama Siberia plant extract yang fungsinya mengencangkan pori-pori.

Punya rekomendasi produk untuk pori-pori besar juga? Silakan tulis di comment, ya!

The post Serum dan Skincare Korea untuk Pori-Pori Besar appeared first on Female Daily.