Butuh waktu lama untuk akhirnya paham bahwa tipe kulit berminyak dan acne-prone kayak saya ini ternyata juga butuh pelembap. Kalau kamu masih takut pakai pelembap, mungkin kamu masih termakan mitos pelembap kulit berminyak berikut ini!
Semua berawal ketika kulit saya kering banget setelah menjalani acne treatment dari dokter. Kulit ngelupas di sana-sini, berasa ketarik, dan makeup apapun juga nggak mau nempel. Jalan satu-satunya memang harus menambahkan pelembap, karena seperti yang skincare expert Caroline Hirons katakan,
"Use serums to treat your skin condition. Use moisturizers or facial oils to treat your skin type."
Berhubung jerawat (specific skin condition) saya sudah ada produk khususnya, tapi tipe kulit saya yang berminyak dan dehidrasi ini butuh nutrisi lebih dari pelembap, produk yang tentunya penting untuk semua jenis kulit. Setelah mulai rajin memakai pelembap, justru berasa banget kulit saya yang tadinya super-oily ini jadi lebih terkontrol minyaknya, kemerahan sisa inflamasi jerawat juga jadi lebih samar.
Baca juga: Apa Bedanya “Moisturizing” dan “Hydrating”?
So, buat yang masih ragu pakai pelembap, berikut mitos-mitos soal penggunaan pelembap di kulit berminyak yang masih banyak dipercaya sampai sekarang.
Pelembap Harus Selalu Oil-Free
Selama bertahun-tahun saya selalu stuck mencari pelembap yang oil-free, ringan, dan kalau bisa berbahan dasar air supaya nggak terasa terlalu berat atau memicu jerawat di kulit. Betul, pelembap untuk kulit berminyak memang harus seringan mungkin supaya nggak bikin pori-pori tersumbat, tapi kalau ternyata kandungan moisture-nya rendah dan nggak bisa memberikan kelembapan yang cukup, tandanya pelembap tersebut memang "terlalu ringan" buat kamu.
Baca juga: 3 Tipe Pelembap yang Kamu Wajib Tahu
Pelembap yang kaya akan air pun kalau nggak diimbangi dengan moisture level, pasti kandungan airnya menguap saja dan nggak akan tahan lama di kulit. Apalagi untuk kulit berminyak yang dehidrasi, kadang memang butuh dua pelembap terpisah yang bisa menargetkan hydration dan moisturization sekaligus supaya kelembapannya seimbang. Kalau memang kulit kamu sudah cukup lembap dengan oil-free moisturizer, silakan lanjut menggunakannya. Tapi kalau kulit masih terasa dehidrasi dan kurang lembap, saatnya mencari pelembap yang teksturnya sedikit lebih padat supaya bisa mengunci moisture dengan baik.
Menghindari Pelembap Saat Breakout
Karena jerawat adalah hasil dari peradangan, pelembap dibutuhkan untuk menenangkan dan melembutkan semua bagian kulit yang meradang, termasuk area yang berjerawat. Apalagi, biasanya kulit berminyak yang rentan berjerawat seringkali dipakaikan obat jerawat yang bisa bikin kulit kering. Kondisi kulit yang terlalu drying ini juga nggak bagus untuk jerawat karena produksi minyak akan jadi berlebih untuk mengimbangi kurangnya kelembapan di kulit kita.
Sekarang, pelembap yang lagi saya pakai adalah Hada Labo Ultimate Moisturizing Lotion untuk hidrasi dan The Ordinary Natural Moisturizing Factors + HA untuk moisture. Dua-duanya ringan, cepat menyerap, dan pastinya bisa bikin kulit berminyak saya lembap tanpa terasa terlalu lengket.
Punya pelembap favorit yang lagi dipakai sekarang? Share di bawah, ya!
The post Mitos Pelembap Kulit Berminyak Paling Banyak Dipercaya appeared first on Female Daily.